Sebagai seorang yang dalam dirinya merasa muslim, ajaran Islam selalu mengajarkan dan memberikan yang terbaik untuk seluruh ummatnya. Oleh karenanya sebagai muslim ada beberapa tahapan dalam mencintai sesuatu agar sekiranya kita dituntun untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan orang2 yang senantiasa menyeru kepada-Nya, agar sekiranya kita tidak kehilangan arah untuk mencintai dan menyayangi sesuatu. Tahapan-tahapan cinta sebagai muslim tersebut :
1. `Alaaqoh ( Hubungan ) : Untuk tingkatan ini kita hanya sebatas melakukan hubungan saja "tidak ada keterikatan", menurut baginda Rasulullah Muhammad SAW. untuk tingkatan ini kita arahkan kepada "DUNIA",
Jabir bin Abdillah ra berkisah, “Rasulullah SAW melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata: “Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini dengan membayar seharga satu dirham?” Mereka menjawab, “Kami tidak ingin memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik kalian?” “Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup, tetaplah ada cacat, kecil/terputus telinganya. Apatah lagi ia telah menjadi seonggok bangkai,” jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya, “Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada hinanya bangkai ini bagi kalian.” (HR. Muslim no.7344).
Ayat-ayat yang berkaitan dengannya bisa dilihat di 53:29-30, 17:18, 3:145
2. Al-`Athfu ( Simpati ) : Untuk tingkatan ini kita berikan kepada seluruh ummat manusia apapun sukunya dan agamanya.
Inilah yang disebut nilai-nilai kemanusiaan (اَلْقِيَامُ الإِنْسَانِيَّةُ): Nilai-nilai yang tegak berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak asasi dan kemuliaan manusia
• Kebebasan dan kemerdekaannya
• Nama baik dan eksistensinya
• Kehormatannya dan hak-haknya
• Memelihara darahnya, hartanya serta kerabat keturunannya dalam kedudukan mereka sebagai individu anggota masyarakat
Wujud simpati kita kepada sesama manusia adalah mendakwahi mereka Islam menawarkan kepada manusia nilai-nilai kemanusiaan yang akan membawa manusia kepada peradaban yang tinggi, yaitu
1. Ilmu
2. Amal
3. Kebebasan
4. Musyawarah
5. Keadilan
6. Persaudaraan
Jadi, salah besar jika ada yang mengatakan Islam hanya masalah keyakinan hati seseorang untuk di Imani, padahal dalam Islam banyak persoalan-persoalan yang memperhatikan keadaan manusia, salah besar jika ada yang berpikiran Islam tidak bisa mengatur kehidupan manusia, padahal sejatinya Islam ada sebagai "rahmatan lil`aalamiin".
Inilah Islam yang selalu memperhatikan manusia dan memberikan ajaran-ajaran darma yang hakiki.
3. Ash-Shobabah ( Curahan Hati ) : Untuk tingkatan ini kita berikan hanya kepada sesama muslim, Meskipun kita bersimpati kepada semua manusia, tetapi untuk cinta yang sampai ke tingkat curahan hati "CURHAT" hanya diberikan kepada SESAMA MUSLIM saja. Karena demikian pentingnya bahaya curhat kepada selain muslim Allah menjelaskannya dalam Al-Qur`an yang bisa dilihat dalam 3 : 118. Sehingga dalam Islam untuk sampai tingkatan ini tidak diboleh diberikan kepada selain muslim demi terjalinnya "Ukhuwah Islamiyyah".
4. Asy-Syawqu ( Rindu ) : Cinta yang sampai rindu kita berikan kepada orang-orang yang beriman saja, bukan kepada Muslim secara umum. Di sini dibedakan antara Muslim dan Mu’min seperti pada surat 49:14
- Muslim : baru melaksanakan amal lahir, tapi imannya belum masuk kedalam dada
- Mu’min : yang imannya sudah masuk kedalam dada
Sehingga dalam Islam kepada orang-orang yang beriman kita diperintahkan untuk merendah hati dihadapan mereka yang Allah jelaskan dalam 15 : 88, bahkan Rasulillah SAW. sendiri Allah perintahkan demikian yang tercantum dalam 26 : 215.
Ada beberapa tingkatan realisasi kita dalam mencintai mu`min :
1.Selamat hati kita dari berbagai penyakit hati kepada mereka seperti ghill, hiqd, dan hasad (59:10). Ini tingkatan yang paling rendah
2.Mencintai mereka seperti mencintai diri kita. Ini yang pertengahan
3.Itsar (mengutamakan mereka meskipun kita sendiri memerlukannya). Ini yang tertinggi.
5. Al-`Isyqu ( Mesra ) : Cinta yang sampai mesra kita berikan kepada Rasulullah SAW dan Islam.
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah".
“Ketahuilah bahwa roda Islam itu selalu berputar, maka berputarlah bersama Al-Kitab di manapun ia berputar.” (HR.Thabrani).
"Sudahkah anda memberikan "KEMESRAAN" anda terhadap Baginda Rasul dan Islam, Berapa lama waktukah anda gunakan untuk mempelajari semua ajaran-ajarannya ?"
6. At-tatayyum ( Cinta Yang Menghamba ) : Cinta yang tertinggi ini hanya diberikan kepada Allah saja, tidak ada selainNya.
‘Ubudiyyah hanya ditujukan kepada Allah saja
Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa kata UBUDIYYAH ini mengandung dua makna
1. Kesempurnaan penghinaan (كَمَالُ الذُّلِّ)
2. Kesempurnaan cinta (كَمَالُ الْحُبِّ)
Sedangkan IBADAH mengandung dua makna juga
1. Cinta (اَلْمَحَبَّةُ)
2. Tunduk (اَلْخُضُوْعُ)
Maka :
• Orang yang tunduk tetapi disertai rasa benci bukanlah ABID
• Meskipun orang itu mencintai sesuatu tapi tidak tunduk bukan pula disebut ABID
Cinta yang menghamba ini ada akan menjadi sempurna ketika kita sudah menjadikan Allah sebagai
1. Rabb ( Sang pengatur, pembuat UU, Pemelihara, dll )2. Malik ( Raja dari segala raja )
3. Ilah ( Kecintaan, pengharapan, dll ).