PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-Qur`an merupakan
kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman bagi semua manusia. Al-Qur`an
sebagai kitab Allah memiliki banyak keistimewaan, yang menjadi pembeda dengan
kitab-kitab Allah lainnya. Keistimewaan Al-Qur`an, diantaranya adalah
sebagai petunjuk manusia di dunia dan mampu memberikan jaminan keselamatan di
akhirat bagi orang-orang yang mengikuti petunjuk didalamnya. Sebagai kitab
suci, isi Al-Qur`an memang benar-benar menunjukkan kepada arah keselamatan yang
penjelasannya begitu sempurna, sehingga siapapun yang mampu memahami Al-Qur`an,
Insyaa Allah akan selalu di bimbing
oleh Allah SWT dan selalu mendapat perlindungan-Nya.
Dalam
peranannya sebagai kitab suci, Al-Qur`an menyajikan informasi yang begitu up to date, yang tidak pernah tergilas
oleh kemajuan zaman. Al-Qur`an
adalah petunjuk dari Allah SWT yang terakhir bagi manusia dan sekaligus sebagai
penyempurna kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Kitab suci yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini, diturunkan secara berangsur-angsur. Hal itu
untuk membuktikan bahwa segala hal yang dilakukan untuk mencapai sesuatu
haruslah melalui proses.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan diatas, dirumuskan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa pengertian Al-Qur`an?
2. Apa nama-nama lain dari Al-Qur`an?
3. Bagaimana keutamaan Al-Qur`an?
C.
Tujuan
Adapun tujuannya, yaitu:
1. untuk mengetahui pengertian Al-Qur`an,
2. untuk mengetahui nama-nama lain dari
Al-Qur`an, dan
3. untuk mengetahui keutamaan Al-Qur`an.
PEMBAHASAN
A.
Teori
Al-Qur`an merupakan
kitab suci umat Islam yang penting untuk dikaji. Karena selain selain sebagai
jalan untuk menjadi manusia yang mendapat petunjuk, juga memberikan jaminan
keselamatan dengan memepelajarinya.
1.
Pengertian Al-Qur`an
Ash-Shaabuuniy (1998: 25) mengatakan,
“Kata ‘Al-Qur`an’ adalah sama halnya dengan kata ‘qira`ah’ yaitu masdar dari
kata ‘qara`a’, ‘qira`atan’, ‘qur`anan’.” Arti Al-Qur`an secara bahasa adalah
bacaan. Sedangkan secara istilah Al-Qur`an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang ditulis
dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir dan bagi yang membacanya adalah
ibadah serta yang diawali surat Al-Fatihah
dan diakhiri dengan Surat An-Naas. Defini
lain Al-Qur`an secara istilah adalah “Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW., dalam bahasa Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya,
secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, tertulis dalam mushaf, dimulai
dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas.” (Rachmat Syafe`i, 2010:
51).
Pengertian Al-Qur`an diatas, sebenarnya
telah mewakili semua pengertian yang diberikan para ulama. Seperti pengertian
berikut, Rosihon Anwar (2012: 31) mengungkapkan pengertian Al-Qur`an yang dikutip
dari ucapan Al-Jurjani bahwa “Al-Qur`an adalah yang diturunkan kepada
Rasulullah SAW., yang ditulis didalam mushaf dan yang diriwayatkan secara
mutawatir tanpa keraguan.”
Selain itu, `Abd
Wahhab Khallaf mengatakan bahwa Al-Qur`an adalah firman Allah yang dibawa turun
oleh al-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hati sanubari Rasul Allah Muhammad bin
`Abd Allah sekaligus bersama lafal Arab dan maknanya, benar-benar sebagai bukti
bagi Rasul bahwa ia adalah utusan Allah dan menjadi pegangan bagi manusia agar
mereka terbimbing dengan petunjuk-Nya ke jalan yang benar, serta membacanya
bernilai ibadah. Semua firman itu terhimpun di dalam mushaf yang diawali dengan
surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat al-Nas, diriwayatkan secara mutawatir
dari satu generasi ke generasi yang lain melalui tulisan dan lisan, serta
senantiasa terpelihara keorisinilannya dari segala bentuk perubahan dan
penukaran atau penggantian (Nashruddin Baidan, 2005: 16).
Syadali dan Rofi`i (2000: 11)
mengemukakan bahwa “Al-Qur`an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW., untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia.” Hal ini
semakin menguatkan pengertian yang telah diungkapkan sebelumnya. Pengertian
tersebut, memberikan arti bahwa Al-Qur`an adalah buatan Tuhan Yang Maha Esa,
bukan buatan manusia atau makhluk lain. Karena Al-Qur`an adalah firman Allah
SWT., maka pantas jika Al-Qur`an dianggap sebagai petunjuk manusia hingga akhir
zaman.
Sementara itu, Mohammad Rifa`i (1987:
96) mengatakan, “Al-Qur`an ialah wahyu Allah s.w.t. yang merupakan mu`jizat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai sumber hukum dan pedoman
hidup bagi pemeluk Islam, jika dibaca menjadi ibadat kepada Allah.” Al-Qur`an
sebagai petunjuk manusia memiliki peranannya sendiri, dimana peranan tersebut
merupakan perwujudan implementasi dari fungsi Al-Qur`an sebagai petunjuk
manusia. Peranan Al-Qur`an sebagai petunjuk manusia itu, tidak terlepas pada
fungsi dan tujuan diturunkannya kitab suci ini, dimana fungsi dan tujuannya
adalah untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya dan petunjuk bagi manusia.
2.
Nama-Nama Lain dari Al-Qur`an
Al-Qur`an sebagai kitab terakhir yang
diturunkan Allah SWT., mempunyai beberapa nama. Nama-nama tersebut diambil dari
keterangan-keterangan yang terdapat dalam Al-Qur`an sendiri, karena Allah SWT
menyebut Al-Qur`an dengan nama yang berbeda-beda didalamnya.
Marzuki
(1994: 5) menyebutkan nama-nama lain dari Al-Qur`an sebagai berikut.
a. Kitab
(Al-Dukkan, ayat 1 dan 2)
b. Qur`an
(Al-Waqi`ah, ayat 77)
c. Kalam
(At-Taubah, ayat 6)
d. Nur
(An-Nisa, ayat 174)
e. Hudan
(Luqman, ayat 3)
f. Rahmah
(Yunus, ayat 58)
g. Furqon
(Al-Furqon, ayat 1)
h. Syifa`
(Al-Isra, ayat 82)
i.
Maw`izhah
(Yunus, ayat 57)
j.
Dzikra
(Al-`Anbiya, ayat 50)
k. Karim
(Al-Waqi`ah, ayat 77)
l.
Ali (Al-Zukhruf,
ayat 41)
m. Hikamh
(Al-Qamar, ayat 5)
n. Hakim
(Yunus, ayat 1 dan 2)
o. Muhaymin
(Al-Maidah, ayat 48)
p. Mubarok
(Shad, ayat 29)
q. Habl
(Al-`Imran, ayat 103)
r.
Shiroth
(Al-An`am, ayat 153)
s. Al-Qoyyim
(Al-Kahfi, ayat 1 dan 2)
t.
Fadhla (Al-Thariq,
ayat 13)
Nama-nama tersebut, sesuai dengan
eksistensi Al-Qur`an yang agung. Sehingga tidak aneh, jika begitu banyak nama
untuk mengungkapkannya.
Ash-Shaabuuniy
(1998: 21) menambahkan nama-nama lain dari Al-Qur`an selain diatas, sekaligus mengemukakan beberapa alasan penamaannya. Nama-nama lain
Al-Qur`an dan sekaligus alasan penamaannya, sebagai berikut.
a. Al-Qur`an,
alasan penamaanya sebagaimana tercantum daalam firman Allah SWT.,
ق ۚ
وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ [٥٠:١]
Artinya: “Qaaf, Demi Al-Qur`an yang
sangat mulia.” (Q.S
Qaaf: 1)
b. Al-Furqan,
alasan penamaannya sesuai dengan firman Allah SWT., berikut ini.
تَبَارَكَ
الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
[٢٥:١]
Artinya: “Maha Suci Allah yang telah
menurunkan Al-Furqan (Al-Qur`an) kepada hambanya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam.” (Q.S Al-Furqan: 1)
c. At-Tanzil,
alasan penamaannya sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT.,
وَإِنَّهُ
لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ [٢٦:١٩٢]
نَزَلَ بِهِ
الرُّوحُ الْأَمِينُ [٢٦:١٩٣]
Artinya:
“Dan sesungguhnya Al-Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.
Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril a.s.).” (Q.S Asy-Syu`ara: 192-193)
d. Az-Zikr,
alasan penamaannya sebagaimana tercantum dalam Al-Qur`an. Firman Allah SWT.,
إِنَّا نَحْنُ
نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ [١٥:٩]
Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang
menurunkan Al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S Al-Hijr: 9)
e. Hudan
dan Syifa`, alasan penamaannya adalah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur`an. Firman Allah SWT.,
قُلْ هُوَ
لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ
Artinya: “Katakanlah! Al-Qur`an itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S Fussilat: 44).
Nama-nama diatas, semuanya itu
menunjukkan kedudukan Al-Qur`an yang tinggi dan luhur. Dengan kata lain,
Al-Qur`an adalah mutlak kitab suci yang harus dipegang seluruh manusia sebagai
petunjuk.
3.
Keutamaan Al-Qur`an
Duraz mengatakan, “Yang menarik
perhatianku dinamakan Al-Qur`an ialah karena dibaca dengan indah. Juga yang
menarik perhatianku dinamakan Al-Kitab karena ditulis dengan pena dan
dibukukan.” (Mana`ul Quthan, 1998: 13). Keistimewaan dan keutamaan Al-Qur`an yang
telah disebutkan dalam pengertian diatas menjadikannya lebih kokoh sebagai
kitab suci. `Abdul Wahab Khalaf (1996: 41) mengatakan, “Al-Qur`an itu
diturunkan secara mutawatir atau dengan cara penukilan yang melahirkan
pengetahuan dan kebenaran qath`i dengan
periwayatan secara mutlak.” Jadi, bisa dikatakan dengan diturunkannya Al-Qur`an
secara mutawatir, menjadikan Al-Qur`an lebih memiliki eksistensi dalam tatanan hukum kehidupan di dunia.
Banyak sekali yang menjadi keutamaan
Al-Qur`an, karena memang Al-Qur`an adalah kitab suci yang abadi.
Keutamaan-keutamaan yang dimaksud misalnya, Al-Qur`an bisa dibaca dalam kondisi
dan keadaan apapun dan kapanpun. Baik dalam keadaan sakit, sehat, senang, susah
dan lain-lain. Dalil yang membahas mengenai keagungan Al-Qur`an sungguh banyak
sekali. Diantaranya ada yang berhubungan dengan keutamaan mempelajari dan
mengajarkannya, ada yang berhubungan dengan keutamaan membaca dan
memperhatikannya, dan ada pula yang berhubungan dengan penghapalan dan
pemaantapannya.
Berikut dalil-dalil nash yang dimaksud,
diantaranya:
a. Firman Allah SWT.,
إِنَّ
الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ [٣٥:٢٩]
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan
yang tiada akan merugi.”
(Q.S Fathir: 29).
b. Hadits Nabi Muhammad SAW.,
Artinya:
“Sebaik-baiknya orang diantara kamu adalah orang yang mempelajari
Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (H.R
Bukhari).
B.
Pembahasan
Dari
uraian-uraian diatas pembahasan yang disampaikan adalah mengenai pengertian,
nama-nama Al-Qur`an dan keutamaannya. Pengertian Al-Qur`an seperti yang telah
disampaikan diatas, secara bahasa Al-Qur`an artinya bacaan. Sedangkan menurut
istilah dapat diambil pengertian, Al-Qur`an adalah firman Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur melalui Malaikat
Jibril a.s. diriwayatkan secara mutawatir, ibadah bagi yang mengamalkannya,
yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan surat An-Naas.
Sebutan-sebutan
bagi Al-Qur`an yang lainnya, yaitu: al-Kitab, al-Furqan, az-Zikr, at-Tanzil,
asy-Syifa`, al-Huda. Nama-nama itu bukan berarti Al-Qur`an memiliki tidak
tetap, akan tetapi sebutan-sebutan itu untuk menunjukkan keagungan dan
keluhuran dari Al-Qur`an itu sendiri. Sehingga Al-Qur`an sebagai kitab suci
yang abadi selalu menjadi petunjuk terbaik.
Adapun keutamaan Al-Qur`an merupakan perwujudan
implementasi peranan Al-Qur`an itu sendiri, sebagai petunjuk dan pedoman hidup
manusia. Petunjuk tersebut digunakan manusia, untuk mendapatkan kemenangan yang
luar biasa besar, yang tidak pernah di pikirkan manusia. Kemenangan itu bukan
hanya kemenangan kebahagiaan di dunia, tetapi juga kemenangan di akhirat.
Keutamaan-keutamaan Al-Qur`an diantaranya: memiliki bahasa yang begitu indah,
isinya tidak tertinggal oleh zaman karena berlaku sampai hari kiamat, setiap
huruf di dalamnya berpahala jika dibaca dan diamalkan, Al-Qur`an mampu menjawab
semua persoalan manusia dan keutamaan lainnya.
PENUTUP
A.
Simpulan
Sebagai
kitab suci yang paling sempurna, Al-Qur`an memang pantas menjadi petunjuk
manusia. Selain dari segi bahasanya yang begitu indah, juga memiliki makna yang
paling mendalam jika dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Seperti yang
telah diungkapkan diatas banyak sekali keutamaan dan keistimewaan Al-Qur`an dalam
perannya sebagai petunjuk manusia. Hal ini dikarenakan Sang Pencipta sendirilah
yang menurunkannya dan menjaganya.
Sehingga
hal itu, memberikan gambaran kepada kita bahwa Al-Qur`an memang benar-benar
petunjuk jalan keselamatan. Namun, peran Al-Qur`an dengan begitu banyak
keagungan dan keistimewaannya itu tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya
seorang khalifah yang membawanya dan mengajarkannya. Dalam hal ini,
makhluk yang diberi amanat itu adalah manusia.
Akan
tetapi, maksud diatas bukan berarti Al-Qur`an memiliki ketergantungan kepada
manusia. Melainkan, manusialah yang membutuhkan Al-Qur`an sebagai petunjuk dan
pedoman hidup di dunia untuk mencapai keberhasilan yang luar biasa di akhirat.
Sehingga, hal ini menjadikan manusia memiliki tugas yang begitu berat, karena
harus mengamalkan seluruh isi dalam Al-Qur`an. Meski tugas yang ditanggung
manusia itu berat, akan tetapi selalu ada kemudahan didalam menjalankannya. Hal
ini Allah tegaskan dalam Al-Qur`an mengenai pekerjaan sulit yang didalamnya
pasti ada kemudahan, yakni firman Allah SWT.,
إِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا [٩٤:٦]
Artinya: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan.” (Q.S Al-Insyirah: 6).
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur`anul
Kariim. Bandung: Syaamil Al-Qur`an.
Anwar,
Rosihon. 2012. Ulum Al-Qur`an. Bandung:
Pustaka Setia.
Ash-Shaabuuniy, Muhammad Ali. 1998.
Studi Ilmu Al-Qur`an. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Baidan, Nashruddin. 2005. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Khalaf, Abdul Wahab. 1996. Ilmu Ushulul Fiqh. Bandung: Gema Risalah
Press.
Marzuki, Kamaluddin. 1994. `Ulum Al-Qur`an. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Rifa`i, Mohammad. 1987. Ushul Fiqih. Bandung: Al-Ma`arif.
Syadali, Ahmad dan Rofi`i, Ahmad.
2000. Ulumul Qur`an 1. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Syafe`i, Rachmat. 2010. Ilmu Ushul Fiqh. Bandung: CV Pustka
Setia.
Quthan, Mana`ul. 1998. Pembahasan Ilmu Al-Qur`an. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Link ke: www.iaincirebon.ac.id
Pada bagian akhir, tambahkan tulisan 'link ke www.iaincirebon.ac.id'
BalasHapusSelamat.....teruskan menulis. Tugas ini hanya sebagai pembuka. Semoga ke depan tulisannya semakin baik.
link sudah ditambahkan bu,
BalasHapusterima kasih atas bimbingannya,
semoga sukses selalu.
Best Places To Bet On Boxing - Mapyro
BalasHapusWhere To Bet On Boxing. It's a sports https://jancasino.com/review/merit-casino/ betting event in which you bet on 출장안마 the outcome of a game. In https://tricktactoe.com/ the boxing world, each https://sol.edu.kg/ player must decide if or not to https://deccasino.com/review/merit-casino/